Kamis, 24 Mei 2018

Fahri Hamzah dilarang ceramah di Masjid UGM ??

Saat melawat ke Yogyakarta 22 Mei lalu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dijadwalkan isi ceramah di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) usai saat tarawih. Namun mendadak, jadwal Fahri isi ceramah tersebut dibatalkan oleh pihak universitas.
Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani menjelaskan, Fahri dicoret dari daftar penceramah di masjid UGM setelah pimpinan kampus berdiskusi dengan takmir. Alasannya, Fahri dianggap sebagai salah satu tokoh yang kerap menuai pro dan kontra.
“Sebenarnya bukan melarang, beberapa waktu lalu kan sudah ditetapkan beberapa nama penceramah di masjid kampus, lalu ada beberapa masukan dari beberapa pihak, ini begini, begini, ada beberapa yang dirasa banyak pro kontra,” kata Iva saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/5).  Agen Judi Online 
Iva mengatakan, UGM tak ingin ada kontroversi. Terlebih hal itu terjadi karena sebuah ceramah di masjid kampus. Oleh sebab itu, pihak kampus dan takmir memutuskan untuk mencoret Fahri Hamzah dari daftar penceramah.
“Nah jadi untuk mengatasi polemik yang ada di masyarakat, mengatasi perdebatan, maka kemudian dievaluasi, itu hasil diskusi pimpinan dan takmir akhirnya memutuskan beberapa nama diganti, termasuk Pak Fahri,” jelas dia.
Iva tak merinci indikator tokoh kontroversi yang disematkan kepada Fahri Hamzah. Namun, sekali lagi, dia menekankan, keputusan itu diambil atas diskusi antara pimpinan universitas dan takmir masjid.
“Awalnya dijadwalkan, ini kok ramai nih, akhirnya dievaluasi, daripada nanti menghasilkan pro kontra,” jelas dia.
Pada akhirnya, takmir langsung mengontak Fahri Hamzah terkait pembatalan itu. Tapi Iva menegaskan, tidak ada intervensi dari luar kampus, keputusan ini murni diambil oleh pimpinan kampus.
“Dari diskusi antar pimpinan universitas dan takmir yang masyarakat banyak berkomentar, jadi begitu. Tidak ada intervensi dari manapun itu kami tegaskan,” tegas Iva.
Fahri Hamzah duga ada intervensi penguasa
Fahri menceritakan kronolologi dirinya dilarang isi ceramah di masjid kampus UGM. Menurut dia, saat ini dirinya tengah berkunjung ke Yogyakarta. Pagi harinya, dirinya bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono ke X.
“Pagi saya ketemu Sultan bicara cukup panjang, sangat akrab. Setelah itu ada acara di UII buka puasa bersama, nah harusnya saya memberikan ceramah tarawih di UGM Yogyakarta,” kata Fahri dikonfirmasi.
Namun, tiba-tiba takmir membatalkan jadwalnya tersebut. Dia menduga, ada tekanan dari penguasa atas insiden ini.
“Tapi, rektornya ditekan oleh pihak Istana, sehingga rektornya menekan Masjidnya, dan Masjidnya minta maaf ke saya,” kata Fahri.
MAU MAIN POKER ONLINE? DAFTAR DAN BERGABUNG BERSAMA KAMI DI POKERNUSA.ME YANG MERUPAKAN AGEN POKER TERPERCAYA YANG MEMBERIKAN CASHBACK TERBESAR KLIK DISINI.
Dia menyayangkan di era demokrasi terbuka, masih ada saja yang melarang orang berceramah. Menurut dia, bukan zamannya lagi penguasa melarang aktifitas di kampus yang merupakan sebagai tepat mimbar akademik ditegakkan.
Dia menilai, larangan ini konyol diterapkan di era milenial. Sebab, tidak efektif. Lebih efektif jika dirinya bermain media sosial misalnya ceramah di Youtube yang bisa ditonton jutaan orang.
“Tapi Istana ini, dengan mentalitas jadulnya itu melarang. Apa sih pikirannya itu? Jadi mereka anggap masih ada gunanya yang namanya breidel dan larangan itu,” sebut Fahri.
Dia mengkritisi fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Saat orang banyak ditangkap karena status di media sosial. Salah satunya yang terbaru yakni kasus dosen USU ditangkap karena tulis status aksi terorisme di Surabaya pengalihan isu.
“Tapi kok masih bisa dilarang-larang? Orang menulis status, ditangkap. Bung Ahmad Dhani, salah satunya penulis di Twitter ditangkap. Saya dengar katanya, Twitter-nya yang followernya 2,7 juta diambil alih dengan paksa,” terang dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar